Minggu, 18 Maret 2012

WAS.. PADA TERHADAP JALAN RUSAK

  
bagi anda pengendara sepeda motor waspadailah jalan ruasak di daerah-daerah tertentu.lubang,retakan gelombang jalan, di beberapa titik jalan yang rusak menggancam keselamatan anda kerusaka jalan di sepanjang daerah tertentu kini menjadi peringatan bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam melewati dan melintasi.kita tdak bisa terlalu berharap dengan perbaikan insprastuktur sampai kita harus biasa lewat dengan yaman,namau tidak mengurangai rasa kewaspadaan selama berkendaraan kita mesti hati-hati. setiap tahun angka kematia lalulintasa yang di akibatkan oleh kurangnya konsentrasa,kurang berhati-hati dalam mengendara sehingga mengakibat kecelakan dan kurang nya perhatian dari pihak yang berwajib untuka memperbaiki jalan rusak. untuka saat ini pemerintah sudah berusaha memperbaiki namaun tetap rusak mungkin di karenakan pengerja yang kurang seriusa menanganai.
   selamat jalan dan berhati-hati lah bila di jalan yang rusak..

Rabu, 14 Maret 2012

PASAR TRADISIONAL

pasar tradisional bukan lah hal yang baru kita dengar,jika memang seperti itu bearti kita adalah salah satu orang yang ketingalan. tentunya kita ingin pasar ini selalu bersih dan di tata  dengan rapi dan aman begitu masyarakat nya berdatangan untuk berbelanja kesitu.  jenis pasar di bedakan beberapa bentuk kegiatan,menurut transaksi dan jenis barang nya.
     1.  pegertian pasar :
pasar adalah bertemu nya para calan penjual dan pembeli dan pembeli barang dan jasa. dipasar penjual dan pembeli akan memerukan transaksi yaitu kesepakatan dalam kegiatan jual berli. syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang di perjual belikan,ada pedagang, dan adanya kesepakan harga barang.
     2.  jenis-jenis pasar:
jenis pasar menurut bentuk kegiatannya dibagi 2 bagian
         a. pasar nyata  adalah dimana barang-barang yang dapat di perjual belikan dan dapat di peroleh
             pembeli.
         b.pasar abstrak : pasar yang dimana para penjual tidak menawarkan barang-barang dagang mereka secara langsung namun hanya dengan surat dagangnya saja. contoh nya pasar online,pasar saham, pasar modal,dan pasar valuta asing.
    3.  pasar menurut cara transaksinya di bedakan manjadi 2 bagian yaitu modern dan tradisional.
         a. pasar modern adalah pasar yang dimana barang-barang nya juga bersifat serba baru dan langsung    dengan pelayanan sendri.dengan harga pas. tempat nya juga tersendri seperti di rumah sendri,mal,tempat-tempat modern.
         b.  pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana penjual dan pembeli dapat menawarkan harga secara langsung dan barang-barang yang diperjual belikan juga berupa kebutuhan pokok sehari.
jenis-jenis pasar secara luas ada beberapa yaitu :
         pasar lokal
         pasar daerah
         pasar nasional
         pasar internasional.
  
    saat nya kita megetahui bagian-bagian pasar yang ada saat ini...
                                    
                                                                            suksessss... selalu..
                                                                             by : yhantofc@blogspot.com

Selasa, 13 Maret 2012

DESA YENG KREATIF.

Otonomi desa bukan lah sesuatu yang baru dalam wancana kedesaan di negara ini.wancana ini muncul sebagai petunjuk baru mengenai jalan ruwet pemberdayaan masyarakat desa yang manjadi PR bagi semua pemegang kebijakan di negara ini. dalam pandangan penulis, Otonimo desa jarus di identik dengan kemandiriaan pendesaan dan pemberdayaan masyarakat desa. pendesaan adalah init pemerintah yang langsung bersentuhan dengan dinamika masyarakat.sehingga kemandrianan desa harus didukung dengan kemasyarakatnya ,konsekuensinya pemberdayaan masyarakat harus dikosongkan dengan pemberdayaan masyarakat.
  perekonomian masyarakat desa dalam kerangka otonomi merupakan persoalan yang tidak henti menjadi polemik dikalangan pemerhti. baik dari dunia biokrasi,partai politik,mau pun lembaga non-pemrintah ikut serta mamberi solusi bagamana masyarakat pendesaan dapat meningkatkan Ekonomi nya dengan hasil yang di peroleh. ini tentunya merupakan suatu peluang bagi bangsa indonesia untuk meningkatkan kekreativitas masyrakat pendesaan, tentunya dengan adaynya kerjasama pemerintah setempa, itu juga dapat mengurang tingkat kemiskinan,penganguran.  
       a.  perlu kita perhatikan pemerintah lah yang menjadi wewenangan masyarakat desa,
       b. urusan pemerintah yang menjadi wewenangan kabupaten/kota yang diserahkan pegaturanny kepada
          desa.
        c.  urusan pemerintah lainnya yang oleh peraturanundangan  diserahkan kepada desa.

                                                                                                     yhantofc@blogspot.com

Minggu, 11 Maret 2012

anak-anak Indonesia..


jakarta - badan pusat statistik( BSM ) mengumumkan jumlah penduduk miskin indonesia hingga maret thn 2011 tercatat sebanyak 30,02 juta orang atau 12,49 persen semua penduduk. kepala BPS mengungkapkan angka itu turun satu juta orang atau persen 0,48 persen dibandingkan penduduk miskin di tahun 2010 maret yang sebesar 31,02. 13,33%. selama periode maret tahun 2010 hingga maret 2011. penduduk miskin didaerah perkotaan berkurang sekitar 0,05 juta orang atau dari 11,10 juta pada maret 2010 menjadi 11,05 juta. sementara di daerah pendesaan berkurang dari 0,95 juta orang. dari 19,93 juta orang pada maret 2010. persentase penduduk miskin perkotaan dengan pendesaan tidak banyak berubah selama periode ini.
 mengindikasikan kalau rata-rata pengeluaran penduduk miskin cendrung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpang pengeluaran penduduk miskin semakin meyempit.
                                                                                                           yhanto@blogspot.com

Angka Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi

JAKARTA, (PRLM).- Angka kemiskinan di Indonesia sepanjang tahun 2011 dinilai beberapa kalangan masih tinggi walaupun pemerintah mengklaim sudah berhasil menekan angka kemiskinan. Menurut aktivis Dian Irawati masih diperlukan program tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan di tanah air.
Dian Tri Irawati dari LSM Rujak Center for Urban Studies mengatakan, pemeritah memang sudah berupaya merealisasikan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri.
Ia mengingatkan jika pemerintah benar-benar berniat ingin terus menekan angka kemiskinan maka pemerintah jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang menyulitkan masyarakat kurang mampu dalam menjalankan kehidupan seperti izin berdagang dan izin tempat tinggal.
“Sebetulnya tanpa injeksi modal dari pemerintah pun mereka akan survive secara ekonomi, konsumsi juga ya ditingkatan lokal sehingga perputaran uang tetap terjaga, tapi itu tidak serta merta dimunculkan oleh program pemerintah, kalau saya tetap melihat apa yang sudah dilakukan memang baik tapi mungkin bagaimana menjaga agar kebijakan yang sudah baik, untuk mencoba memberdayakan rakyat miskin bisa mandiri dan akhirnya bisa lepas dari level kemiskinan,” ujar Dian.
Dian Tri Irawati berpendapat, jika pemerintah serius menjalankan program yang sudah dicanangkan yaitu pro job, pro poor dan pro environment, pemerintah juga harus serius menjalankan upaya pemberantasan korupsi.
“Kita tidak akan pernah selesai dalam urusan pengentasan kemiskinan, mau maju dalam pembangunan kalau isu korupsi belum selesai, minimal diminimalisir semuanya drastis menurun di 2012 baru saya bisa percaya bahwa tiga skema ini bisa berjalan, korupsi itu kan di segala lini, di semua program mungkin, itu masih akar masalah dan ‘PR’ (pekerjaan rumah) besar,” kata Dian.
Sementara, menurut staf khusus bidang ekonomi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Lucky Korah, kementeriannya juga sangat aktif berupaya menekan kemiskinan di berbagai daerah. Ditambahkannya tahun depan kementeriannya akan fokus dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI.
Ia menjelaskan, “Perlu pergerakan ekonomi yang mendorong ekonomi merakyat, dari 22 kegiatan MP3EI sebagian besar ada di kawasan timur Indonesia termasuk di Papua dan Maluku, pertambangan, energi, perikanan, pertanian, pangan termasuk dari bagian itu, kita harapkan dengan memacu daerah tertinggal, memanfaatkan kebijakan MP3EI maka pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran di kasawan tertinggal bisa otomatis turun.”
Menurut catatan pemerintah, dari jumlah orang miskin sebelumnya yaitu sekitar 17,7 juta orang pemerintah menargetkan turun menjadi 16 juta orang hingga akhir tahun 2011. Pemerintah telah menargetkan untuk dapat menurunkan angka kemiskinan tahun depan menjadi sekitar 14,4 juta orang miskin di Indonesia

Angka Kemiskinan di Indonesia Masih Tinggi

JAKARTA, (PRLM).- Angka kemiskinan di Indonesia sepanjang tahun 2011 dinilai beberapa kalangan masih tinggi walaupun pemerintah mengklaim sudah berhasil menekan angka kemiskinan. Menurut aktivis Dian Irawati masih diperlukan program tepat sasaran untuk mengatasi kemiskinan di tanah air.
Dian Tri Irawati dari LSM Rujak Center for Urban Studies mengatakan, pemeritah memang sudah berupaya merealisasikan kebijakan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu seperti Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat atau PNPM Mandiri.
Ia mengingatkan jika pemerintah benar-benar berniat ingin terus menekan angka kemiskinan maka pemerintah jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang menyulitkan masyarakat kurang mampu dalam menjalankan kehidupan seperti izin berdagang dan izin tempat tinggal.
“Sebetulnya tanpa injeksi modal dari pemerintah pun mereka akan survive secara ekonomi, konsumsi juga ya ditingkatan lokal sehingga perputaran uang tetap terjaga, tapi itu tidak serta merta dimunculkan oleh program pemerintah, kalau saya tetap melihat apa yang sudah dilakukan memang baik tapi mungkin bagaimana menjaga agar kebijakan yang sudah baik, untuk mencoba memberdayakan rakyat miskin bisa mandiri dan akhirnya bisa lepas dari level kemiskinan,” ujar Dian.
Dian Tri Irawati berpendapat, jika pemerintah serius menjalankan program yang sudah dicanangkan yaitu pro job, pro poor dan pro environment, pemerintah juga harus serius menjalankan upaya pemberantasan korupsi.
“Kita tidak akan pernah selesai dalam urusan pengentasan kemiskinan, mau maju dalam pembangunan kalau isu korupsi belum selesai, minimal diminimalisir semuanya drastis menurun di 2012 baru saya bisa percaya bahwa tiga skema ini bisa berjalan, korupsi itu kan di segala lini, di semua program mungkin, itu masih akar masalah dan ‘PR’ (pekerjaan rumah) besar,” kata Dian.
Sementara, menurut staf khusus bidang ekonomi Kementerian Negara Pembangunan Daerah Tertinggal, Lucky Korah, kementeriannya juga sangat aktif berupaya menekan kemiskinan di berbagai daerah. Ditambahkannya tahun depan kementeriannya akan fokus dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia atau MP3EI.
Ia menjelaskan, “Perlu pergerakan ekonomi yang mendorong ekonomi merakyat, dari 22 kegiatan MP3EI sebagian besar ada di kawasan timur Indonesia termasuk di Papua dan Maluku, pertambangan, energi, perikanan, pertanian, pangan termasuk dari bagian itu, kita harapkan dengan memacu daerah tertinggal, memanfaatkan kebijakan MP3EI maka pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, pengurangan pengangguran di kasawan tertinggal bisa otomatis turun.”
Menurut catatan pemerintah, dari jumlah orang miskin sebelumnya yaitu sekitar 17,7 juta orang pemerintah menargetkan turun menjadi 16 juta orang hingga akhir tahun 2011. Pemerintah telah menargetkan untuk dapat menurunkan angka kemiskinan tahun depan menjadi sekitar 14,4 juta orang miskin di Indonesia.
                                                                                                                              SALAM  : NKRI
                                                                                                 

BORDER PERBATASAN ENTIKONG MALAYSIA


dengan segenap harapan. tentunya kita sangat mengharapkan pemerintah untuk merenovasikan kembali pembangunan yang masih dalam perencanaan menuju berenda depan, dan terus melaksanakan pengamanan untuk mengantisipasi adanya barang-barang Ilegal keluar masuk perbatasan antara entikong malaysia.
    sekilas imfo  jarak antara border perbatasan entikong dengan malaysia sangat lah dekat hanya sekitar 50-100mtr.   ingin berkunjung kesanan ? kapan lagi....
                                                                                                            yhantoriles-green@blogspot.com
 

Border Perbatasan Sintang Pindah ke Sungai Kelik

      SINTANG – Lokasi border perbatasan di Sintang bakal bergeser dari Jasa ke Sungai Kelik. Pergeseran Border ini atas pertimbangan lokasi yang strategis. Posisi Jasa dinilai tidak visible untuk penempatan border karena contour tanah yang berbukit cukup tinggi.
“Pemkab Sintang sudah mengupayakan agar posisi border di Sungai Kelik. Tempat itu lebih strategis,” kata Bupati Sintang Milton Crosby.
Dikatakan Milton, Pemkab Sintang sudah memfasilitasi pembebasan lahan seluas 1.000 hektare dan sudah dilakukan survei kelayakan terhadap lokasi tersebut.
“Border Development Centre akan dibangun di lokasi 1.000 hektare itu, fasilitas lengkap termasuk rencana pelabuhan darat, tentunya ini juga akan kita sinergikan dengan program pusat,” ucapnya.
Terhadap pengembangan kawasan perbatasan, Milton mengatakan bahwa satu hal yang cukup penting ada soal akses infrastruktur jalan dari ibu kota Kabupaten Sintang hingga lokasi rencana border.
“Saya harapkan Pemprov Kalbar bisa membantu rekomendasikan ke pusat untuk penetapan status jalan menjadi jalan strategis nasional atau jalan lintas negara,” harapnya.
Menurut Milton, Pemkab Sintang sudah lebih setahun lalu mengusulkan penetapan status itu ke pusat melalui provinsi, namun sampai sekarang jalan tersebut masih nonstatus. (din)                 
                                                                                                                                  sintang 11 Desember 2012

Sabtu, 10 Maret 2012

visi dan misi cu keling kumang

Our Vision …
Menjadi Credit Union Pilihan Utama Masyarakat di Kawasan Timur Kalimantan Barat
Kami yakin bahwa CUKK akan menjadi leading di Kalimantan Barat, diawali dari Kawasan Timur Kalimantan Barat. Pepatah Cina mengatakan bahwa untuk menempuh perjalanan satu mil harus dimulai dengan satu langkah. Jadi, agar bisa menguasai Kalimantan Barat maka dimulai dari Kawasan Timur Kalbar terlebih dahulu. Untuk menjadi pilihan utama masyarakat (leading), maka CUKK harus menjadi yang terdepan dalam inovasi dan unggul dalam pelayanan. CUKK kelak akan menjadi merek generik dimana ketika melintas dalam pikiran orang akan credit union, mereka selalu ingat CU. Keling Kumang. Brand CU. Keling Kumang sudah sangat kokoh dan melekat di hati dan benak setiap orang. Kualitas pelayanan yang prima, unggul dalam inovasi dan pengembangan sumber daya, produk yang bermanfaat bagi anggota, dan menyentuh semua segmen pasar menjadikan CUKK sebagai pilihan utama.

Our Mission …
Meningkatkan Taraf Hidup Anggota Sampai Mandiri Dalam Bidang Keuangan
Kami yakin bahwa setiap orang, terutama yang sudah dewasa, bersemangat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Adalah tanggungjawab kami untuk menggiring mereka menjadi anggota CU. Keling Kumang. Dengan menjadi anggota dan mendapatkan pendampingan dari CUKK, maka para anggota dapat meningkatkan taraf hidupnya. Agar taraf hidup bisa meningkat maka pola pikir (mindset) harus berubah dari pola pikir konsumtif, instan dan fatalistis (menyerah pada nasib) menjadi pola pikir melek keuangan (financial literacy) – mengatur keuangan secara bijaksana dan memiliki rencana masa depan yang jelas. Seseorang yang sudah mandiri dalam bidang keuangan memiliki ciri-ciri seperti: pendapatan lebih tinggi dari pengeluaran, kebutuhan dasar sudah terpenuhi, dan memiliki pola hidup produktif. Untuk bisa mandiri dalam bidang keuangan, seseorang harus terlebih dahulu melek keuangan (financial literacy).         
                                                                                            salam invictus...

tempat pelayanan area 1









sejarah cu keling kumang

Sekadau-KOTA, (kalimantan-news) - Gubernur Kalbar Cornelis meresmikan kampung budaya di Desa Tapang Semadak, Sabtu (28/1/2012) sore. Cornelis berkesempatan berbelanja aneka kerajinan lokal di toko seni yang berdiri dalam kampong budaya. Ambing dan keranjang berbahan baku rotan menjadi pilihan Gubernur.
Pada tanggal 26-28 Nopember 1992, Institut Dayakologi (pada waktu itu masih bernama Institut Dayakologi Research and Development) menyelenggarakan Seminar dan Ekspo Budaya Dayak di Pontianak. Seminar diadakan di Hotel Kapuas Palace sedangkan Pameran (ekspo) Budaya Dayak diadakan di Auditorium Universitas Tanjungpura, Pontianak. Para peserta adalah wakil-wakil Dayak dari 4 propinsi di Kalimantan dan wakil Dayak dari Sabah dan Serawak, Malaysia.

Munaldus ikut sebagai peserta seminar yang diadakan di Hotel Kapuas Palace tersebut. “Saya ingat Aula Hotel Kapuas Palace yang luas tersebut penuh diisi oleh peserta. Saya sangat terkesan dengan paparan seminar yang disampaikan oleh seorang Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, bernama AJ. Nihin, yang adalah putra Dayak. Dia menceritakan keprihatinan terhadap betapa miskinnya masyarakat Dayak di sana. Sebagai bupati, ia telah berusaha keras memperbaiki nasib mereka.” Kata Munaldus 

Ketika mendengar penjelasan beliau tersebut, Munaldus berpikir nasib masyarakat Dayak di Kalimantan Barat, sesungguhnya tidak jauh berbeda. Khususnya, nasib keluarga-keluarga di kampung asalnya, di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, Kec. Sekadau Hilir, Kab. Sanggau (sekarang Kab. Sekadau).

Ketika sedang mengikuti seminar tersebut, muncul gagasan untuk mendirikan Credit Union. Munaldus pikir, credit union ini berfungsi sebagai penyandang dana untuk peningkatan ekonomi masyarakat di kampung, sebagai alat pengorganisasian untuk mempertahankan tanah dari rampasan perkebunan kelapa sawit dan sebagai sarana belajar.

Seminggu setelah seminar tersebut, Munaldus mengundang kawan-kawan dari kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau yang tinggal di Pontianak untuk rapat di rumah kontrakan Masiun di Gang Selat Lombok II, Siantan, Pontianak, guna mewujudkan pendirian CU di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau. Yang hadir rapat adalah Masiun (waktu itu guru di SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), Mikael (waktu itu pegawai di PT. Tanah Sakti), Hadrianus Lukas (waktu itu pegawai PT. Tanah Sakti), Alipius (waktu itu pegawai PT. Vitamo), Martina (†) (siswi SMA Santo Fransiskus Asisi, Pontianak), dan Mulyana (siswi SMP Santo Fransiskus Asisi, Pontianak). 

Dalam rapat tersebut, membahas gagasan mendirikan CU di Kampung Tapang Sambas dan Tapang Kemayau berdasarkan pengalaman pendirian C.U. Pancur Kasih, Pontianak. Peserta rapat setuju dengan gagasan tersebut. Lalu, Munaldus mengusulkan CU ini diberi nama C.U. KELING KUMANG. Alasannya, cerita Buahmain di Rumah Punyong dengan legenda Keling dan isterinya Kumang sangat populer. Mereka semua setuju. 

Agenda selanjutnya adalah menulis gagasan pendirian tersebut dan mengkomunikasikannya kepada pemuka-pemuka masyarakat di Tapang Sambas dan Tapang Kemayau, seperti kepada orang tua Munaldus sendiri (Bapak Rurut dan Ibu Theresia Ina), Kepala Desa (Samin), Kepala Dusun (Bapak Agus dan Bapak Nintin), semua guru-guru (Paulus Perang, Simon Petrus, FX. Omeng, A.H. Suyanto, Carolus Sanga Laga (†) dll), serta pemuka masyarakat yang lainnya. Pada prinsipnya, semua mereka setuju berdirinya C.U. KELING KUMANG di Kampung, walaupun beberapa dari mereka ragu akan keberhasilan C.U. Mereka semua sesungguhnya belum paham apa itu CU. Masa sosialisasi dan pengorganisasian sekitar 4 bulan.

Ketika tanggapan masyarakat baik, maka disepakati C.U. Keling Kumang berdiri pada hari Kamis tanggal 25 Maret 1993. Rapat pendirian CU. Keling Kumang diadakan di rumah keluarga Bapak Simon Petrus dan Ibu Sema dimana peserta yang hadir berjumlah sekitar 30 orang. Yang menjadi anggota pendiri berjumlah 26 orang dan mereka  memiliki Nomor Buku Anggota (BA) dari 01 sampai 26. 

Malam itu rapat berjalan tegang. Munaldus mempersiapkan sebuah ensangan yang diajar oleh Ibunya. Ketika beberapa orang mulai mau pulang karena sudah larut malam dan pembicaraan seputar CU semakin ngaur, Munaldus mulai melantunkan ensangan. Akhirnya, mereka tidak jadi pulang dan menyaksikan Munaldus yang melantunkan ensangan. Sayang teks ensangan itu tidak di simpan. Sudah hilang. 

Munaldus dan Masiun mengeluarkan uang sendiri untuk membeli ATK, cap, satu buah kalkulator kecil seharga Rp. 11.000,- (masih ada sampai sekarang), buku DUM/DUK, Buku Kas Harian, dan Buku Jurnal Kas agar C.U. KELING KUMANG dapat segera melayani anggota. 

Pada malam pendirian C.U. KELING KUMANG tersebut, para peserta menunjuk saudara Sila (Alias Persius) sebagai orang yang bertanggungjawab sebagai pelaksana harian. Ditetapkan juga, semua kegiatan pelayanan dilakukan di rumah keluarga Sila

Jumat, 09 Maret 2012

Pemkab Sanggau Siapkan 100 Ton Beras

 Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Sosial Ketenaga Kerjaan dan Tranmigrasi (Dinsosnakertran) siap menurunkan bantuan kepada korban bencana banjir.

"Stok makanan di Dinsos siap disalurkan sewaktu-waktu dibutuhkan," kata Kadissosnakertrans Sanggau, M Simbolon, kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (6/3/2012).

Dia mengakui, hingga saat ini kita belum mendapatkan data dari pihak kecamatan. Dikatakannya, stok makanan yang nantinya disalurkan, diantaranya berupa beras, mie, ikan kaleng, kecap, dan sambal. Stok beras daerah masih cukup mencapai 100 ton, dan bantuan perusahaan ada 5 ton.

 "Jika nanti kurang, kan, ada dana tak terduga, maka kita bisa gunakan itu," tandasnya.  
untuk imformasi selingkap nya masih dalam persiapan. 

                                                  salam : NKRI
                                                  yhantofc@blogger.com

Selasa, 06 Maret 2012

Puisi Romantis Cinta

Kadang-kadang aku bertanya?
Masih adakah madah cinta?
Masih adakah puisi cinta?
Masih adakah puisi terbaik?

Masih adakah cerpen terbaik?
Masih adakah cinta, kasih dan sayang?
Masih adakah ketulusan hati?
Masih adakah keluhuran jiwa?
Masih adakah…??????

Ku ikrarkan kata-kata ini
dalam puisi cinta…
ku hadirkan kehangatan cinta
untukmu slalu, bersamamu …
dan cinta ini tak akan pernah berakhir

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya
Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal memilih
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali.                                  by : pecinta puisi

Tetesan air hujan adalah bukti
Sebuah cinta dari langit kepada bumi
Sedangkan kesetiaan adalah bukti cintaku padamu

Seperti halnya bintang yang selalu setia pada bulan
Untuk berjanji menghias sang malam dengan sinarnya
Dan seperti itu pula kesetiaanku padamu....
Kesetiaan atas cinta ini kepadamu...
     
Sakit… sungguh sakit…

Hanya sakit yang kurasakan ketika kerinduan merasuk jiwa

Tangis.. banyak tangis…

Hanya air mata dalam hati yang bisa kuteteskan

Menanti.. terus menanti…

Hanya penantian yang kini kurasakan

Diam.. dan diam…

Hanya dengan mengunci bibirku aku bisa bertahan

Semua karena dirimu

Semua hanya untukmu  

Malam ini aku membiarkanmu bersama bintang

Terbang bersama ilusi dan menapaki alam mimpi

Kembalilah esok bersama mentari

Seraya membuka tabir langit dan menatap dunia baru

                                                                                                    by : putra sungkung.

Desa Entikong, Nasib WNI di Daerah Perbatasan Indonesia-Malaysia yang Penuh Derita

Bantu Share aja ni gan, ane abis liyat tayangan di Metro, perbatasan indonesia-malaysia, miris gan lyt kehidupan WNI diperbatasan yang serba susah. Cermin dari ketidakpedulian Pemerintah & kembali hanya mengumbar janji-janji kosong. 


Hidup di daerah perbatasan, seringkali lebih susah. Seperti warga yang tinggal di Desa Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, yang berbatasan dengan Sarawak (Malaysia Timur). Meski susah, tapi tak ada pilihan bagi mereka, selain harus menjalaninya.

Di Entikong punya jalur darat yang menghubungkan Indonesia-Malaysia-Brunei Darussalam. Untuk mencapai daerah itu dari Pontianak (ibu kota Kalimantan Barat), jarak yang harus ditempuh 314 kilo meter. Jika lewat jalur darat, butuh waktu antara 8-9 jam. Itu pun, sepanjang perjalanan, jauh dari rasa nyaman, karena kondisi jalan yang aspalnya 80 persen rusak parah. Bahkan, ada jalan panjangnya sekitar 30 kilometer yang sama sekali belum diaspal. 

Tiba sekitar pukul 11.00 WIB, Jawa Pos dan rombongan disambut Markus Sopyan, Kepala Desa Entikong. Kami lantas diajak berkeliling. Tampak deretan warung-warung kaki lima yang penataannya terkesan kumuh. Ketika lebih dekat mampir ke warung itu, beberapa produk makanan dan minumannya banyak didominasi produk Malaysia.

“Di sini, produk-produk dari Malaysia kita sebut produk SDN BDH. Kami suka, karena lebih murah, juga gampang mendapatkannya,” ujar pria paruh baya ini. Raden Nurdin, Ketua Persatuan Pemuda Perbatasan Entikong yang ditemui Jawa Pos mengatakan, warga di Entikong sangat tergantung dengan Malaysia. Dia menambahkan, sebagian besar kebutuhan pokok warga Entikong terutama gula, makanan kaleng dan kemasan berasal dari negeri jiran itu. “Karena itu kami lebih suka damai saja dengan Malaysia,” ujarnya.

Nurdin mengakui, tinggal di perbatasan sering menemui kesulitan alias susah. Hal itu karena minimnya infrastruktur dan fasilitas umum yang dibangun pemerintah Indonesia. “Kami bosan dengan janji pemerintah yang katanya akan memajukan daerah di perbatasan, tapi sampai sekarang omong kosong,” kata pria 35 tahun ini. “Padahal, setiap presiden sudah pernah ke sini,” lanjutnya.

Ketika harus menggunakan tabung gas, Nurdin sampai rindu supaya bisa menggunakan produk Pertamina yang warna biru. “Selama belasan tahun, kami pakai tabung gas Petronas 14 kilogram bersubsidi,” paparnya. Tabung itu dijual dengan harga 27 ringgit, atau setara Rp84 ribu.

“Bahkan rasa minyak goreng asal Jakarta yang ada di iklan-iklan televisi itu juga belum pernah sampai di lidah anak saya,” terang dia.
Untuk bisa mendapatkan siaran televisi Indonesia, warga Entikong harus rela merogok kocek lebih dalam. Karena mereka harus membeli parabola dan receiver yang berharga mulai Rp2 juta – Rp3 juta. Sedangkan, untuk bisa menangkap siaran televisi Malaysia cukup hanya dengan membeli antena TV standar. Dengan tiang pancang setinggi 5-6 meter saja, siaran televisi Malaysia tertangkap dengan gambar sangat jelas.

Susahnya hidup di daerah perbatasan juga dirasakan Taufik Ardiwibowo. Pria 29 tahun asal Jember ini sudah tinggal di Entikong selama lima tahun, bahkan menikah dengan warga setempat. Taufik menceritakan, setiap dua hari sekali dia menyeberang ke Tebedu. Dia bersama istrinya rutin berbelanja di sebuah minimarket yang terletak hanya dua kilometer dari perbatasan Malaysia. Di swalayan bernama Sin Guan Tai itu dia biasa membeli kebutuhan sehari-hari. “Karena ada juga keluarga istri yang tinggal di wilayah Malaysia. Kebanyakan warga sini punya saudara di Tebedu jadi kami biasa wira-wiri,” terang dia dengan logat Jawa kental.

Pemerintah memang menetapkan aturan khusus bagi warga perbatasan Malaysia. Mereka diperbolehkan melakukan transaksi dan membeli barang asal Malaysia tanpa bea cukai dengan syarat memiliki Kartu Pas Lintas Batas (PLB). Namun, tiap kepala keluarga hanya bisa membeli maksimal 600 ringgit atau sekitar Rp1,8 juta saja tiap bulan. Menurut Taufik, nilai itu sangat kecil karena tidak mungkin kebutuhan istri dan dua anaknya bisa dipenuhi dengan aturan itu. “Dengan 600 ringgit itu hanya bisa dapat sembako. Kalau anak kami butuh susu kami jadi repot,” ujar dia.

Padahal, barang Indonesia sulit didapat. Untuk bisa mendapatkan makanan bermerek lokal, paling tidak warga harus menempuh perjalanan sekitar 50 kilometer ke ibukota Kabupaten Sanggau. Jarak itu bisa ditempuh dengan perjalanan dua jam. “Itu pun dengan harga cukup mahal jika dibanding dengan barang sama di Jawa. Misalnya susu, bisa naik 20 persen lah dari harga normal,” terang Taufik.

Mantan TKI itu pun lantas membuka dompetnya dan menunjukkannya kepada Jawa Pos. Di dalamnya terdapat tiga jenis mata uang. Yakni, Rupiah, Ringgit, dan mata uang Brunei. Itu untuk memudahkan jika sewaktu-waktu ada warga Malaysia yang melintas batas dan menjajakan kebutuhan pokok dengan cara di bawah tangan.
Untuk melintasi perbatasan, baik dari Indonesia ke Malaysia atau sebaliknya lewat Entikong, umumnya dijaga cukup ketat. Misalnya di pos Tebedu. Meski demikian, pemeriksaan yang ketat itu dimanfaatkan para calo Indonesia. Mereka memasang tarif rata-rata 50 ringgit atau Rp150 ribu. “Banyak calo yang kenal dekat dengan petugas jadi mereka bisa melobi dan main mata agar WNI lolos pemeriksaan,” ujar Munadi seorang warga Pontianak yang kerap melintas batas ke Kuching.
Setelah melewati pos pemeriksaan Tebedu, pemandangan yang sangat indah langsung menyambut. Di sisi kanan jalan raya terdapat sebuah taman dengan fasilitas air mancur dengan jaringan Wifi gratis.
Menurut Camat Entikong, Ignatius Irianto, rutinnya aktivitas warga perbatasan melintas ke Tebedu dan wilayah-wilayah Malaysia lain memunculkan problem tersendiri. Tak sedikit warga yang lebih merasa nyaman dengan Negeri Jiran. Dia mengakui bahwa ada ratusan warga di wilayahnya dalam dua dekade terakhir hijrah menjadi warga negara Malaysia. Itu karena minimnya infrastruktur dan keterbelakangan ekonomi di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia. “Semua akibat faktor ekonomi,” keluh irianto.

Kebanyakan WNI yang hijrah menjadi warga negara Malaysia itu berasal dari Suruh Tembawang, salah satu desa di wiayah Entikong. Suruh Tembawang adalah desa paling terpencil di perbatasan RI-Malaysia. Desa itu berjarak sekitar 64 kilometer dari Entikong, Ibukota Kecamatan.
Irianto juga mengkhawatirkan nasib Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bertugas di perbatasan. Karena sulitnya akses, tak jarang mereka hidup serbasusah. Untuk mengambil gaji bulanan saja, perjalanan dari Suruh Tembawang ke Entikong membutuhkan dana sedikitnya Rp1 juta untuk menyewa perahu motor. Jika ingin lebih mudah, maka mereka harus menyeberang sungai ke wilayah Malaysia dan berjalan melintasi hutan selama sehari penuh untuk bisa mencapai masuk kembali ke wilayah Indonesia via Tebedu-Entikong “Apa yang terjadi jika ada di antara mereka bergaji kurang dari Rp 1 juta? Anda coba bantu saya menjawab,” katanya.

Padahal, ada lima sekolah dasar (SD) dan satu sekolah menengah pertama (SMP) di Suruh Tembawang. Namun terbatasnya infrastruktur membuat tidak semua warga usia sekolah yang bisa sekolah. Sedangkan untuk kesehatan, terdapat satu pos kesehatan desa di Dusun Suruh Tembawang.                                                                                     By : yanto st